Monday, October 18, 2010

Mengabaikan Yang Harus Diabaikan

Saat Anda marah karena hinaan atau pengkhianatan seseorang, sebelum Anda membalas dan melukai orang itu, pikirkanlah sebentar,
"Apakah pembalasan Anda, lebih merugikan Anda atau menguntungkannya?"

Janganlah turun dan berlaku sama rendahnya.
Mungkin dia termasuk jenis orang tak berguna yang harus Anda abaikan.
Berfokuslah meneruskan kehidupan dengan jiwa-jiwa yang Anda sayangi dan yang menyayangi Anda.

-Mario Teguh-

Kesungguhan

Karena Anda akan bermimpi, mimpikanlah yang indah.
Karena Anda akan berpikir, pikirkanlah yang besar.
Dan karena Anda akan bekerja, kerjakanlah yang terbaik.

Tidak ada kedamaian di jalan yang setengah-setengah.
Hidup dan bekerjalah untuk menjadi yang terbaik dalam melakukan yang Anda lakukan.
Dalam kesungguhan itulah, mudah-mudahan Tuhan merahmati kita, dan menyegerakan jawaban bagi semua doa kita.

-Mario Teguh-

Friday, October 15, 2010

Hati-Hati Dengan Empat Hal

Ada 4 hal yang membuat hidup ini menjadi sulit, perasaan tertekan dan dada menjadi sesak menurut DR. 'Aidh al-Qarni dalam La Tahzan, hlm 301, yaitu:

Pertama, menggerutu terhadap dan tidak menerima qadha' dan qadar Allah.
Orang yang menggerutu adalah orang yang mengingkari nikmat yang dikaruniakan Allah SWT kepadanya.  Penggeruru umumnya adalah orang yang berpikiran sempit karena terlalu memfokuskan masalah kecil yang dihadapi dan melupakan nikmat yang lebih melimpah dalam kehidupannya.

Kedua, melakukan kemaksiatan dan tidak disertai tobat.
Perasaan tersiksa dan tertekan seringkali muncul akibat perbuatan yang disebabkan oleh diri sendiri.
"... maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri." (QS. Asy-Syura:30)

Ketiga, iri kepada sesama yaitu munculnya perasaan senang untuk membalas dendam dan dengki atas karunia yang Allah berikan kepada mereka.
"Tidak akan merasa tenang orang-orang yang mendengki." (Al-Hadist)

Keempat, berpaling dari mengingat Allah.
"Dan, barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit." (QS. Thaha: 124)

Thursday, October 14, 2010

Tentang Kematian

Manusia memang diciptakan dengan sifat mudah lupa... seringkali kita baru ingat saat hal tak terduga sudah terjadi....
Seperti saya pagi ini, tiba-tiba saya dapat kabar duka seorang teman yg meninggal karena sakit (Innalillahi wa innailahi rojiun...).  Semoga amal ibadah almarhumah diterima di sisi Allah SWT, amin ya Rabbal alamin, dan semoga keluarga serta sahabat beliau yang ditinggalkan dapat tabah.amin....

:'(
Saya jadi berfikir tentang kematian..... 
Sungguh, kematian orang lain pasti akan mengingatkan kita akan kematian kita kelak, agar kita ingat batas waktu kita di dunia. 
Benar sekali bahwa kita harus berani karena kematian adalah fase kehidupan. Bahkan dalam Al Qur'an disebutkan, "Setiap yang bernyawa pasti akan mati".
Tapi tetap saja topik ini, bagi saya, agak menakutkan dan membuat sedih.....

Ya Allah, tolonglah saya dan orang-orang yang saya sayangi... karuniakan kepada kami kematian yang baik. amin...

*Jumat, 15 Oktober 2010, 08:40.

Integritas

Integritas adalah sebuah sikap mental berbuat tulus tanpa pamrih.

Suatu masyarakat dapat dikatakan maju jika menunjukkan sikap ini.
Mereka tidak memerlukan penjagaan polisi untuk tetap tertib di jalan, tidak perlu pengawasan untuk membuang sampah pada tempatnya, tidak perlu satpam untuk mengawasi antrian.  Ketertiban dan kebersihan bagi mereka bukan beban, melainkan wujud keimanan.
Berbeda dengan mereka yang belum berintegritas, mereka bahkan tidak dapat bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri.  Mereka merasa aman karena merasa tidak ada yang mengawasi.

Padahal orang hanya perlu meyakini bahwa selalu ada malaikat yang mencatat sekecil apapun perbuatannya.

(A. Harris dalam Renungkan Hidupmu Sebelum Maut Menjemput, hlm 133-135)