Sudah kenyang sarapan pagi, tapi melihat brownies di meja kerja teman kok bisa membuat kita lapar lagi, ya? Pasti ada yang salah dengan kondisi ini! “Keinginan makan yang kuat seperti ngidam, pada umumnya, didorong oleh emosi tertentu. Tapi, ada juga yang bersumber dari pola diet yang tidak tepat,” jelas ahli nutrisi Mitzi Dulan, salah satu penulis buku The All-Pro-Diet.
Sementara itu, dr.Erwin Christianto, M.Gizi, Sp.GK, mengatakan rasa lapar juga bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti faktor sosial, psikologis, keuangan, dan sebagainya. “Memori kita terhadap makanan dan suasana tertentu, juga turut berpengaruh. Misalnya,saat cuaca dingin, kita pasti ingin makanan atau minuman hangat. Atau, cenderung ingin makan cokelat saat sedang sedih,“ ujar ketua Kekhususan Gzi Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Ketimbang salah mengartikan sinyal lapar kita, mari cari tahu kebenarannya!
# Ingin sekali makan cokelat.
Penyebab : rasa jenuh, sedih, marah, depresi, bad mood, atau kekurangan magnesium dan vitamin B.
Cokelat adalah ‘sahabat’ wanita ketika kita sedang merasa rapuh atau sedih. Mengunyah asupan manis ini memang bisa membuat kita lebih nyaman. Saat makan cokelat, otak akan mengeluarkan serotonin yang menimbulkan perasaan bahagia.
Marnie Loomis dai National College of Natural Medicine menceritakan pengalamannya sebagai wanita yang “ngidam” cokelat, sebenarnya dikarenakan kurangnya asupan magnesium dan vitamin B, terutama B6 dan B12. Kekurangan nutrisi ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan timbul gejala sakit kepala, kelelahan, hingga mudah marah. Dan kandungan magnesium dalam cokelat bisa membantu kita mengatasi masalah ini.
TIPS:
Meski cokelat dikenal sebagai sumber magnesium terbanyak, dapatkan asupan magnesium secara alami yang tidak kalah hebatnya dengan cara memasukkan sayuran hijau, seperti brokoli dan bayam dalam menu harian kita.
# Ingin sekali makan pedas.
Penyebab : sering makan makanan berbumbu, kekurangan zink, dan mengalami peradangan.
Kebiasaan menyantap makanan yang berbumbu dapat mendorong indera pengecap untuk menuntut sesuatu yang lebih kuat, seperti rasa pedas. Tidak hanya itu, hasrat makan pedas bisa muncul karena tubuh kita kekuarangan asupan zink yang cukup, karena kondisi ini akan membuat mulut kita terasa hambar.
Bila harsat ini baru datang belakangan, bisa jadi kita sedang mengalami nyeri atau peradangan. “Sebagian jenis cabai mengandung zat anti-inflamasi alami. Mungkin saja, tubuh mendorong kita makan pedas untuk mengatasi gangguan itu,” kata Loomis.
TIPS:
Cukupi kebutuhan zink dengan menambahkan asupan daging merah tanpa lemak, avokad, kacang almond, seafood, dan sayuran hijau. Dan ingat, batasi asupan makanan pedas untuk menghindari gangguan pencernaan, seperti diare.
# Ingin sekali makan asin.
Penyebab : kekurangan sodium dan terbiasa makan asin.
Tubuh yang telah terbiasa dengan makanan asin, akan terus menagih untuk makan makanan asin lagi dan lagi, jelas Dulan. Namun ilmuwan dari Monell Chemical Senses Center di Philadelphia, Michael Tordoff, Ph.D., punya pendapat yang berbeda. Menurutnya, hasrat tersebut muncul sebagai tanda tubuh sedang kekurangan kalsium. Dan sodium dalam garam dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah secara cepat. Meski hanya bersifat sementara.
TIPS:
Batasi asupan makanan yang mengandung sodium. Gantilah dengan penambah rasa lain, seperti cuka, lada, bawang, atau jenis bumbu lain. Lalu, penuhi kebutuhan kalsium kita dengan mengonsumsi seledri, mentimun, ikan laut, dan bayam.
# Ingin sekali makan nasi.
Penyebab : kelelahan, stres, depresi, atau mengalami resistensi insulin.
Para peneliti dari Massachusetts Institute of Technplogy menyimpulkan bahwa kita cenderung senang mengonsumsi karbohidrat karena makanan jenis ini dapat meningkatkan kadar gula dalam darah serta melepas serotonin di otak dengan cepat. Setelah makan karbohidrat, tubuh akan terasa enak sehingga otomatis, mood pun langsung membaik.
Tidak hanya stres, hasrat makan nasi timbul karena kita mengalami resistensi insulin. Orang yang biasa makan nasi, sel tubuhnya lama-kelamaan tak mampu lagi menyerap glukosa dengan sempurna. Hasilnya, otak mengirimkan pesan untuk menambah nasi lagi.
TIPS:
Lawanlah konsep “belum kenyang kalau belum makan nasi”. Rasa "ingin" ini hanya sekedar ingin memuaskan diri bukan karena kita benar-benar lapar. Ubah pola makan kita, kurangi porsi nasi dan ganti dengan makanan tinggi protein, seperti ikan, telur, sayuran, sayuran dan asupan ber-GI rendah, saran Julia Ross, M.A., penulis buku The Diet Cure.
# Ingin sekali makan / minum yang manis.
Penyebab : kadar gula darah terlalu rendah.
“Ketika kadar gula darah turun di bawah normal, kita akan merasa lapar, tapi bukan terhadap makanan tertentu. Itu hanyalah sinyal dari otak yang menyuruh kita untuk makan,” kata dr. Erwin. Kita sering percaya bahwa makanan manis bisa cepat menghilangkan rasa lapar. Hal ini karena glukosa dan fruktosa yang kita konsumsi akan diserap usus halus dengan cepat, sehingga rasa lapar pun hilang.
TIPS:
Utamakan memakan buah-buahan ketimbang menghabiskan sebungkus permen atau menyantap kue. Hindari menggunakan pemanis buatan, sebab sebuah studi menemukan penggunaan pemanis buatan hanya akan membuat kita semakin ingin makan makanan manis.
(Copas dari Dwi Amelia/Astrid Anastasia)
No comments:
Post a Comment