Thursday, March 31, 2011

April Mop!

April Mop, atau dikenal dengan “April Fools’ Day” dalam bahasa Inggris, diperingati setiap tanggal 1 April setiap tahun.  Pada hari ini, orang dianggap boleh berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah. Hari ini ditandai dengan tipu-menipu dan lelucon lainnya terhadap teman dan tetangga, dengan tujuan mempermalukan mereka-mereka yang mudah ditipu. Di beberapa negara, lelucon hanya boleh dilakukan sebelum siang hari.
(April Fool’s Day BBC)
Ironisnya, budaya ini pun diikuti oleh sebagian kaum muslimin dengan latahnya.

DR. Âshim al-Qaryûtî, murid ahli hadits  Muhammad Nâshiruddîn al-Albânî, memberikan ulasan mengenai hal ini.
**DR. ‘Âshim dikenal sebagai seorang peneliti dan pembahas ulung, yang biasa berkutat di manuskrip-manuskrip dan naskah kuno peninggalan ulama salaf. Bahkan beliau lah yang ditugasi untuk merawat dan merestorasi manuskrip-manuskrip di Perpustakaan Universitas Islam Madinah. (Abu Salma)

Dalam Fadhîlah asy-Syaikh, DR. ‘Âshim al-Qaryûtî hafizhahullâhu berkata :
"Segala puji hanyalah milik Allah Pemelihara semesta alam. Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi-Nya yang Jujur lagi tepercaya, penghulu hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Wa ba’d :
Sesungguhnya dusta/bohong itu merupakan penyakit besar, karena bohong termasuk dosa yang paling buruk dan cela (aib) yang paling jelek. Dusta juga dijadikan sebagai indikasi dan tanda-tanda kemunafikan dan pelakunya dianggap jauh dari keimanan. Rasulullâh Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam sendiri adalah orang yang paling benci dengan kedustaan. Dusta dan iman tidak akan pernah bersatu kecuali salah satunya pasti mendepak yang lainnya. Dusta itu menimbulkan keraguan dan kerusakan bagi pelakunya. "

Diantara kejadian populer yang pernah terjadi di Eropa pada awal April adalah pengumuman dari surat kabar berbahasa Inggris “Night Star” pada tanggal 31 Maret 1864.  Surat kabar tersebut mengumumkan bahwa besok –awal April- akan diadakan pelepasan keledai massal di lahan pertanian kota Aslington Inggris, maka orang-orang pun berbondong-bondong datang untuk menyaksikan pelepasan hewan tersebut dan  berkerumun sembari berbaris menunggu.  Setelah menunggu cukup lama, mereka pun bertanya mengenai kapan waktu dilepaskannya keledai-keledai tersebut, dan mereka tidak mendapati apa-apa. Akhirnya mereka pun sadar bahwa mereka (telah terkecoh) datang dengan bergerombol dan berkerumun seakan-akan mereka itulah keledainya!!!

Apabila kamu terheran-heran, maka lebih mengherankan lagi apa yang diduga oleh sebagian orang (yang berbohong itu) tentang kebohongan mereka ketika kerabat mereka terkecoh.  Dengan serta merta mereka akan berteriak, “APRIL MOP!!!”, seakan-akan mereka menghalalkan kebohongan.

Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam bersabda :

ويل للذي يحدث بالحديث ليضحك به القوم فيكذب، ويل له، ويل له
 “Celakah orang yang bercerita untuk membuat suatu kaum tertawa namun ia berdusta, celaka dirinya dan celaka dirinya.”


Memang, telah tetap (hadits-hadits yang menjelaskan) bahwa Rasulullâh Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam pernah bercanda, akan tetapi beliau tidak pernah berkata di dalam candanya melainkan kebenaran. Canda Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam ini, terkandung nilai kebaikan bagi jiwa para sahabatnya, menguatkan rasa cinta, menambah persatuan, dan meningkatkan semangat dan kekuatan.
Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

والذي نفسي بيده لو تداومون على ما تكونون عندي من الذكر لصافحتكم الملائكة على فرشكم وفي طرقكم، ولكن يا حنظلة ساعة وساعة

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya kalian selalu berada dalam kondisi sebagaimana ketika berada di sisiku dan terus-menerus sibuk dengan dzikir niscaya para malaikat pun akan menyalami kalian di atas tempat pembaringan dan di jalan-jalan kalian. Namun, wahai Hanzhalah. Ada kalanya begini, dan ada kalanya begitu.” Beliau mengucapkan sebanyak tiga kali.

Perlu dicatat, bahwa kebanyakan bercanda itu dapat merusak murû`ah (kewibawaan) seseorang dan merendahkan dirinya, walaupun meninggalkan semua bentuk canda justru dapat menyebabkan kepahitan (hidup) dan jauh dari sunnah dan sirah nabawiyah.  Secara umum, bercanda itu sepatutnya tidak dilakukan secara terus menerus dan menjadi kebiasaan karena bercanda secara berlebihan dapat menyebabkan  tertawa yang dapat mengeraskan hati (itu kalau terlalu banyak, apalagi kalau sampai terbahak-bahak).  Terlalu banyak bercanda juga dapat melalaikan diri dari mengingat Allah dan membawa sikap dendam dan hilangnya kasih sayang.

Jadi, sebaik-baik urusan adalah yang pertengahan.  Bercandalah dengan ukuran proporsional dan tanpa unsur kebohongan.  Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam.
Gitu deh, segala pujian hanyalah milik Allah Rabb semesta alam.  Alhamdulillah dapat ilmu baru lagi hari ini.

read full article at http://www.facebook.com/?sk=events#!/notes/mengenal-ajaran-islam-lebih-dekat/april-mop-budaya-orang-jahil/10150136798721650

No comments:

Post a Comment