Sunday, February 26, 2012

Penonton Setengah Bisu

Banyak orang tidak berani mengemukakan pendapat karena takut bersilangan dengan pendapat orang lain.
Tak masalah jika memang hanya menjadi penonton yang bisu sebisu-bisunya, tak berpendapat apapun, karena bingung mengenai topik.
Sayangnya kebanyakan dari mereka hanya menjadi penonton, yang kemudian menilai dan menilai orang-orang yang berpendapat.

Padahal bersilangan pendapat adalah kewajaran.
Bukankah kita memang harus terus menambah pengetahuan kita dengan belajar dari orang lain?
Bukankah kita bukan orang yang selalu benar sehingga kita perlu mendengar sekaligus saling berbagi ilmu?
dan yang terpenting
Bukankah diskusi itu berbeda dengan debat???

Oh lala....

Menurutku pribadi, orang-orang seperti ini justru orang yang sombong.
Merasa paling benar, sehingga merasa tidak perlu belajar
Merasa tinggi sehingga tidak merasa perlu berbagi
Merasa berhak untuk menghakimi orang lain,melupakan bahwa ia seorang pengecut

Sayang sekali, mereka terlalu banyak...
Dengan senyum manis semanis gula, namun bergunjing di belakang...

Mereka tak layak menjadi teman.
Aku bersungguh-sungguh..

2 comments:

  1. bagaimana cara kita untuk memastikan bahwa kita tidak termasuk orang-orang yang tak layak jadi teman itu? tidakkah, terkadang, kita bersikap seperti itu juga?

    ReplyDelete
  2. @ dinndum:
    menurut saya, ketika kita bersikap "seperti itu", kita memang TIDAK layak jadi teman, karena teman baik tetap akan menunjukkan kesalahan kita...

    coba lihat efeknya, kalau yg ngegunjing kita org yg kita kira nggak bermasalah sama kita, orang yang kita anggap sahabat baik kita? pasti rasanya lebih sakit dibandingkan dengan org yang jelas2 nggak suka sama kita. tentu nggak ada dari kita yang suka sama orang bermuka dua... (saya mohon perlindungan dari Allah akan sifat tersebut, amin)

    Jadi, menurut saya, nggak ada cara spesifik untuk memastikan kita layak atau tidak menjadi seorang teman, KECUALI jika kita sendiri tidak berniat menjadi teman bagi seseorang. Dari niat itu, akan timbul prilaku yg menentukan apakah kita layak menjadi teman atau tidak.....

    ReplyDelete