Monday, June 6, 2011

Kisah Pemuda Kaya

Seorang pemuda baru saja mewarisi kekayaan orang tuanya. Ia langsung terkenal sebagai orang kaya, dan banyak orang yang menjadi kawannya. Namun, karena ia tidak cakap mengelola, tidak lama seluruh uangnya habis.  Satu per satu kawan-kawannya pun menjauhinya.


Ketika ia benar-benar miskin dan sebatang kara, ia mendatangi Nasrudin (bahkan pada masa itu pun, kaum wali sudah sering [hanya] dijadikan perantara untuk memohon berkah).

“Uang saya sudah habis, dan kawan-kawan saya meninggalkan saya. Apa yang harus saya lakukan?” keluh pemuda itu.

“Jangan khawatir,” jawab Nasrudin, “Segalanya akan normal kembali.  Tunggu saja beberapa hari ini.  Kau akan kembali tenang dan bahagia.”

Pemuda itu gembira bukan main.  “Jadi saya akan segera kembali kaya?”

“Bukan begitu maksudku.  Kamu salah tafsir.  Maksudku, dalam waktu yang tidak terlalu lama, kau akan terbiasa menjadi orang yang miskin dan tidak mempunyai teman.”

~~~
(Copas dari www.kisah.web.id)
^___^

Itulah kehidupan.  Kadang senang, kadang susah.  Keduanya bergiliran satu sama lain.  Saya pribadi [baru] belajar banyak terkait perubahan dalam kehidupan.  Kadang kala perubahan itu masih bisa kita kontrol, namun seringkali perubahan yang kita alami tidak mampu untuk kita ubah menjadi hal yang persis sama seperti sebelumnya.  Tidak ada momen yang berulang sama persis, sekuat apapun kita mencobanya!
Intinya, nikmati saja prosesnya dan mulailah membiasakan diri (ini menurut Mullah Nasruddin berdasarkan cerita barusan, hehe). 
Jadi jangan khawatir jika merasa ditinggalkan teman.  Yang penting, Allah tidak meninggalkan atau melupakan kita, karena kasih-Nya tak pernah habis. . .

:)  Semangat!

No comments:

Post a Comment