Monday, October 24, 2011

Puisi yang Menginspirasi

Teringat 2 hari yang lalu, saat makan siang bareng suami di rumah makan Padang langgan kami.  Mungkin kami berdua cukup aneh hari itu, soalnya sesi makannya lamaaa sekali..  Pengunjung silih ganti beberapa kali, tapi kami masih aja betah duduk manis.  Soalnya mata kami udah terpaku sama televisi yang disediakan di RM tersebut sih! hehe.. [ inilah balada orang yang nggak punya tivi xD ]
Sebenarnya bukan pertama kali itu kami berdua numpang nonton gratisan di RM Padang itu.  Mungkin udah 3-4 kali, tapi yang pasti nggak selama 2 hari yang lalu..  Mungkin hampir 2 jam. :D  Soalnya filmnya baguuusss.... >0<  beneran..


Judulnya INVICTUS.  Pemainnya Morgan Freeman dan Matt Damon.  Terus terang, awalnya saya nggak terlalu tertarik.  Judulnya aja saya baru search nih (soalnya tivinya berlangganan, jadi nggak ada iklan yang lewat.  Alhasil, nggak tau judul filmnya deh. Thanks to mbah google. heeee).  Pas liat Matt Damon-nya muncul pun saya cuma komentar gini ke suami, "Ih, Matt Damon ye?   Dipirangin pula rambutnye.  Emm.. Adek cuman suke Matt Damon pas maen jadi Bourne jak.  Ndak cakep bah, tapi pas maen jadi Bourne tu ngapeke jadi keren benar.  Maseh belom pernah nonton die jadi peran laen selain Bourne".
Suami saya cuma senyum aja dengar cuap-cuap nggak penting saya tentang Matt Damon, sambil matanya tetap serius melototin layar kaca.  Karena suami serius mencerna tu film tentang apa, saya pun jadi ikut-ikutan.  Eeh, ternyata emang menarik.  Jadilah kami berdua, makan sambil nonton tivi....

Berhubung saya nggak punya banyak waktu untuk nyeritain selengkapnya, teman-teman bisa baca resensi filmnya disini ya...  Sebagai tambahan, film ini sebenarnya film lama (2009), jadi buat yang jago nonton mungkin udah tau lebih dulu.  Saya cuma pengen bagi info aja.. ;)

Dari sekian banyak adegan, saya paling tertarik sama beberapa adegan yang memperdengarkan puisi karya William Ernest Henley yang berjudul "Invictus" (artinya: tak terkalahkan).  Begini syairnya:


Out of the night that covers me, 
Black as the pit from pole to pole,
I thank whatever gods may be 
For my unconquerable soul.

In the fell clutch of circumstance 
I have not winced nor cried aloud. 
Under the bludgeonings of chance 
My head is bloody, but unbowed.

Beyond this place of wrath and tears
Looms but the Horror of the shade, 
And yet the menace of the years 
Finds and shall find me unafraid.

It matters not how strait the gate, 
How charged with punishments the scroll, 
I am the master of my fate,
I am the captain of my soul.
atau kira-kira terjemahannya gini (maaf ya kalo nggak berima, saya udah mengusahakan yang terbaik, ^^):
Di malam yang menyelimutiku, gelap gulita seperti dalam lubang dari ujung ke ujung
aku berterima kasih kepada Tuhan, atas jiwa yang tak terkalahkan

Terjatuh dalam genggaman keadaan, aku tidak meringis ataupun menangis
dibawah pukulan takdir, kepalaku berdarah namun tak tertunduk

Jauh dari tempat ini yang penuh murka dan air mata, tampak samar ketakutan di dalam bayangan
sekalipun demikian ancaman tahun-tahun sebelumnya, mencari dan akan menemukan bahwa aku tidak takut

Tidak peduli betapa sulit rintangan menghadang, bagaimanapun hukuman dijatuhkan
aku adalah tuan bagi nasibku, aku adalah kapten jiwaku
Gimana, lumayan inspiratif nggak?
Mungkin syair puisi tadi kurang gimana-gimana klo cuma dibaca begini.  Plain.  Tapi di film-nya, adegan dan jalan ceritanya tuh ngena sekali dengan puisinya, makanya bikin terharu, huhuuu.  Saya aja beberapa kali "hampir" menitikkan air mata, terharu.  Berpikir: aduuuh, kapan ya, ada pemimpin Indonesia yang cinta tanah air dan nggak egois seperti presiden Afsel tersebut? 
Saya nggak mengharap juga ada orang kita yang kepemimpinannya bisa sejujur Abu Bakar As Sidiq, sesederhana Umar bin Khattab ra, sedermawan Utsman bin Affan ra atau setanggap Ali bin Abi Thalib ra.  [semoga Allah meridhoi mereka]
Tapi setidaknya kan... mirip Mandela aja cukup kok...  -___- hiks  (sekarang jadi nggak jelas nih, ini nangis karena haru atau karena sedih mikirin negara ya? haha)

Singkatnya menurut saya (dan suami), film ini keren abis. Mirip Biografi tentang tokoh bernama Nelson Mandela, tapi dikemas lebih menarik.  Isinya juga sedikit banyak mengingatkan kita pada semangat juang sebagai warga negara, apapun pekerjaan kita.  Buat yang belum nonton, saya rekom deh.  Seperti kata Freeman (yang memerankan Mandela), inspirasi bisa datang dari mana saja.  Jadi siapa tau aja ada yang terinspirasi dan tergugah karena film ini.  
*Nonton film sekali-sekali untuk menarik hikmah saya rasa nggak masalah, asal nggak kecanduan aja kali ya? >>> personal opinion

^___^
Gitu deh.  Nggak tau bermanfaat atau nggak, tapi saya tetap berharap: SEMOGA BERMANFAAT! ^0^

Chayo! :D

No comments:

Post a Comment