Thursday, May 5, 2011

Kota Hijau

Pagi ini agak berbeda dengan pagi-pagi saya biasanya.  Pagi ini saya mengantarkan bunda saya menuju ke salah satu universitas di kota kami untuk memenuhi suatu aktifitas.  Saat melintasi salah satu jalan protokol, kami dikejutkan oleh bunyi sirine polisi di ruas jalan yang berlawanan arah dengan kami.  Ternyata mobil tersebut mengawal ratusan para pengendara sepeda.  Senang sekali melihat pemandangan unik itu.  Sepeda warna-warni berbagai model bersliweran di sepanjang jalan protokol yang lebar, halus, mulus dan rapi sejauh beberapa kilometer.  Seandainya saja semua orang di sini mulai membudayakan sepeda seperti yang terjadi tadi pagi... ^^ senangnyaa... >>> menghayal tingkat tinggi...

Saya jadi tertarik untuk melihat-lihat negara lain yang katanya memiliki kota terhijau di dunia.  Siapa tau bisa jadi inspirasi dan referensi buat kita untuk semakin semangat memulai gaya hidup ramah lingkungan.. :)
Check this out!

1.  Vancouver, Canada
Vancauver merupakan kota percontohan karena telah berbenah sejak dulu.  90 % kebutuhan listrik kota dipasok dari hidroelektrik.  Matahari, angin, gelombang dan energi tidal telah digunakan secara luas untuk menjaga kelestarian kota ini.  Walikota Vancouver, Gregor Robertson, mengatakan di situs resmi kota Vancouver bahwa ”Vancouver akan menjadi kota paling hijau di dunia pada tahun 2020″. Untuk itu warga Vancouver (yang biasa disebut dengan Vancouverites) ingin tinggal di sebuah kota yang hidup, terjangkau dan berkelanjutan.
"Kami menghargai keindahan yang luar biasa dari lingkungan dan alam kita, merayakan keragaman, dan bekerja untuk membangun masa depan yang cerdas dan hijau. Konvergensi teknologi dan isu-isu lingkungan telah mengubah ekonomi dunia. Vancouver adalah pemimpin menarik dan pemikir yang ingin berinvestasi dan bekerja di sebuah kota yang menawarkan sebuah kota hijau yang menjanjikan masa depan – sebuah kota yang menghargai warisan alam dan menawarkan keterlibatan semua pihak." kata Robertson.

2.  Malmo, Swedia
Malmo merupakan salah satu kota internasional yang difokuskan pada ruang hijau.  Tidak hanya tamannya, tapi juga pada program pengembangan kota yang berkelanjutan. 
Penduduk kota Malmo sangat mencintai dan menjaga langit biru yang mereka miliki sehingga mereka tidak ingin mengotori udara dan langit dengan polusi.  Di kota indah yang 20% penduduknya berasal dari berbagai negara ini, banyak sekali orang yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi pribadi mereka.  Hal ini karena banyak fasilitas khusus yang dibangun untuk para pengendara.  Daerah industri tua diganti dengan perumahan dan lingkungan yang modern dan ramah lingkungan.

3.  Curitiba, Brazil

Fokus kota ini adalah menerapkan keseimbangan ekosistem fauna.  Taman-taman kota di Curitiba dipenuhi oleh binatang seperti domba dan rusa. Kota ini memiliki banyak sekali ruang hijau berupa taman dan kebun botani yang sangat indah seperti Bosque Alemão, Bosque de Portugal, Bosque Italiano, Bosque do Papa, Bosque Gomm, Bosque Gutierrez, Bosque Capão da Imbuia, Bosque da Fazendinha, Bosque Boa Vista, Bosque Reinhard Maack, Bosque Vista Alegre, Jardim Botânico, Memorial Ucraniano, Parque Barigüi, Parque Tanguá, Parque Tingüi, Parque das Pedreiras, parque do Passaúna, Parque São Lourenço, parque do Iguaçu e Zôo, Parque da Barreirinha, Parque dos Tropeiros, Parque do Bacacheri, Basseio Público, Unilivre, dan Vilinha.
Selain ruang hijau yang memadai, kota ini memiliki salah satu sistem bus transit terbaik di dunia.  Hal ini mendorong para penduduknya untuk ikut berpartisipasi dengan cara mengurangi bahkan tidak menggunakan sama sekali kendaraan pribadi mereka. 

4.  Portland Oregon, Amerika Serikat

Meski kota-kota di Amerika Serikat gencar sekali mengkonsep tren hijau, ternyata kota Portland Oregon lah yang menjadi kota pertama yang fokus pada isu alternatif transit dengan menggunakan sistem kereta api yang dapat mengakomodir penduduknya dalam skala sedang.  Kota ini juga menyediakan jalur sepeda yang luas sehingga mendorong masyarakatnya mengurangi pemakaian kendaraan pribadi.  Oregon juga merupakan kota pertama di Amerika Serikat yang berjanji mengurangi emisi dan efek buruk lewat perubahan pembangunan, salah satunya dengan cara memulai transisi bangunan untuk menggunakan bahan-bahan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

5.  Reykjavik, Islandia

Kota ini merupakan ibukota dari Islandia, sebuah negara yang sudah sangat dekat dengan kutub utara.  Kota ini telah memanfaatkan energi yang ramah lingkungan secara optimal seperti penggunaan pasokan listrik dari hydroelektricity (tenaga air) dan panas bumi..  Selain itu, sistem trasportasi kota ini juga sudah sangat ramah lingkungan karena menggunakan bus bertenaga hydrogen sehingga membuat kota ini menjadi kota paling hijau di Eropa dan dunia.   Langitnya disebut-sebut sebagai langit paling bersih dan paling biru di planet bumi.  Seiring dengan perkembangan industri dan juga konsep hijaunya yang mendunia, kota ini telah digunakan banyak environmentalist untuk berkunjung atau orang-orang untuk sekedar berlibur menghirup udara segar.


6.  Kopenhagen, Denmark

Sebanyak 1,7 juta orang yang tinggal di Kopenhagen lebih memilih bersepeda atau menumpang kereta sebagai sarana transprotasi.  Pada saat yang sama, masyarakat diajak untuk berperan aktif melakukan perubahan besar. Dalam hal ini, menurut Jan Gehl, pendiri Gehl Architect, pendidikan menjadi faktor penting untuk mewujudkan visi Kopenhagen yang ramah lingkungan.
“Secara bertahap, kota (Kopenhagen) berhasil untuk bergerak maju ke tempat seperti sekarang ini daripada sekian tahun lalu. Sekarang bahkan ada royalti dan penghargaan bagi para pengguna sepeda,” ujarnya.
Gubernur Kopenhagen, Ritt Bjerregaard bahkan dengan optimistis menyebutkan bahwa Kopenhagen akan menjadi ibu kota negara pertama dengan tingkat karbon netral pada tahun 2025.  Sekretaris Jenderal International Association of Public Transport (UITP) Hans Rat mengatakan, kenyamanan pelayanan transportasi umum tak hanya terletak pada pembangunan fisik.
“Masyarakat juga akan merasa nyaman jika disuguhkan dengan informasi yang memudahkan, misalnya jadwal, rute, dan tarif. Kenyamanan tak hanya terletak di fisik,” ujar Rat.
Transportasi hijau hanyalah satu bagian dari rencana ramah-lingkungan kota tersebut.  Pada tahun 2006, Kopenhagen memenangkan Penghargaan Lingkungan Eropa karena saluran airnya yang bersih dan terobosannya dalam tata lingkungan.  Kota ini disanjung karena usahanya selama 10 tahun terakhir dalam menjaga kebersihan dan keamanan pelabuhannya.  Upaya ini tak berhenti di situ. Sektor penting seperti pengolahan sampah dan pembangunan gedung ramah lingkungan juga tengah digalakkan.

Hmmm, kira-kira kapan ya kota Pontianak saya yang tercinta ini menjadi salah satu kota terhijau di Dunia....?
Semoga tidak sekedar mimpi...

### wops, sebenarnya ini catatan ahad kemarin, tanggal 1 Mei 2011.  Baru diposting... >.<

No comments:

Post a Comment